Senin, 23 Oktober 2017

Tugas Softskill : Organisasi dan Arsitektur Komputer




1.  MIKROKONTROLER MCS-51


Arsitektur perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya untuk interfacing single bit septerti switch, LED, dll.
Karakteristik lainya dari mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :
  • Low-power
  • 32 jalur masukan/keluaran yang dapat diprogram*
  • Dua timer counter 16 bit
  • RAM 128 byte
  • Lima interrupt
2. AT89S51

Mikrokontroler AT89S51  merupakan mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4 Kbyte in-system programable Flash memory. AT89S51 berteknologi memori nonvolatile kerapatan tinggi dari ATMEL, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali dan kompatibel dengan mikrokontroler standar industri 80C51 baik pin IC maupun set instruksinya.

Spesifikasi AT89S51 antara lain:

  • 9 4 Kbyte In-system Programable (ISP) flash memori dengan kemampuan
  • 1000 kali baca/tulis.
  • 9 Tegangan kerja 4 – 5.5 V
  • 9 Bekerja dengan rentang 0 – 33 Hz
  • 9 128 x 8 bit RAM internal
  • 9 32 jalur I/O yang dapat diprogram
  • 9 Dua buah 16 bit Timer/counter
  • 9 6 sumber interupsi
  • 9 Saluran Full-Duplex serial UART
  • 9 Watchdog timer
  • 9 Dual data pointer
  • 9 Mode pemograman ISP yang fleksibel (byte dan page mode).

3. AT89S52
Mikrokontroler AT89C52 merupakan mikrokontroler keluarga MCS-51  buatan Atmel. Mikrokontroler AT89C52 memiliki 4 K Byte Flash PEROM (Flash Programmable Erasable Read Only Memory) untuk memori programnya. Mikrokontroler AT89C52 memiliki 4 buah port 8 bit yaitu port 0, port 1, port 2, dan port 3. Mikrokontroler AT89C52 termasuk dalam kategori mikrokontroler atmel 40 pin. Bentuk fisik dan kaki mikrokontroler AT89C52 dapat dilihat pada gambar berikut.


4. ATmega8535
ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATmega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan. Fitur-fitur tersebut antara lain:
  1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
  2. ADC (Analog to Digital Converter)
  3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
  4. CPU yang terdiri atas 32 register
  5. Watchdog Timer dengan osilator internal
  6. SRAM sebesar 512 byte
  7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
  8. Unit Interupsi Internal dan External
  9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
  10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
  11. Antarmuka komparator analog
  12. Port USART untuk komunikasi serial.

5. ATmega8
mikrokontroler ATMEGA8 dapat difungsikan sebagai pemantau suhu. yang berfungsi sebagaiperangkat dan sistem jaringan yang dibangun mampu memberikan informasi data suhu yang dapat dimonitor pada komputer yang terkoneksi dengan jaringan lokal.
Monitoring suhu sering dilakukan, dalam kondisi tertentu pemantauan suhu sebaiknya dilakukan dengan jarak yang cukup jauh dan dapat dimonitor setiap saat. Pada makalah ini dibuat pemantauan suhu melalui sensor. Data suhu yang dibaca oleh sensor LM35D diproses oleh mikrokontroler ATmega8, kemudian hasilnya dikirimkan ke tampilan LCD.



6. ATmega16
ATMega16 merupakan mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel keluarga AVR. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter dengan metode compare, interrupt eksternal dan internal, serial UART, progammable Watchdog Timer, ADC dan PWM internal.

Beberapa keistimewaan AVR ATMega16 :

  1. Saluran Input/Output (I/O) ada 32 buah, yaitu PORTA, PORTB, PORTC, PORTD
  2. ADC / Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 channel pada PORTA
  3. 2 buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/counter 16-bit dengan prescalers dan kemampuan pembanding
  4. Watchdog timer dengan osilator internal
  5. Tegangan operasi 2,75 – 5,5 V pada ATMega16L dan 4,5 – 5,5 V pada ATMega16
  6. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
  7. Antarmuka komparator analog
  8. 4 channel PWM
  9. kecepatan nilai (speed grades) 0 – 8 MHz untuk ATMega16L dan 0 – 16 MHz untuk ATMega16

7. ATmega32 
Mikrokontroller ATMEGA32 adalah mikrokontroler yang diproduksi oleh Atmel. mikrokontroler ini memiliki clock dan kerjanya tinggi sampai 16 MHz, ukuran flash memorinya cukup besar, kapasistas SRAM sebesar 2 KiloByte, 32 buah port I/O yang sangat memadai untuk berinteraksi dengan LCD dan keypad.
Selain untuk general I/O, pin PD1 dan PD0 ATMEGA32 berfungsi untuk mengirim dan menerima bit secara serial.
Pengubahan fungsi ini dibuat dengan mengubah nilai beberapa register serial. Untuk menekankan fungsi ini, pin PD1 disebut TxD dan pin PD0 disebut RxD. Gambar diatas menunjukkan bentuk frame yang dimiliki ATMEGA32. Nilai UBRR dan clock sistem menentukan laju bit pengirim dan penerima serial.


8. ATmega328
ATMega328 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8 bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang membedakan antara mikrokontroler antara lain adalah, ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler diatas.
ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat difungsikan sebagaiinput/output digital atau difungsikan sebagai periperal lainnya.

9. ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32­bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor­ Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
Setelah Acorn Computers bangkrut, Apple Computers (sekarang Apple Inc) dan VLSI Technology Inc membeli kekayaan intelektual Acorn Computer, dan mendirikan ARM Ltd. ARM Ltd kemudian melanjutkan proyek Acorn Computer untuk mengembangkan prosesor 32­bit dengan arsitektur RISC yang sederhana dan hemat energi.
ARM memiliki dua jenis, yatu :
  1. Mengenal ARM Cortex­M0
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32­bit RISC (Reduced Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86 prosesor­ Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
  1. Bekerja dengan LPC1xxx (ARM Cortex­M)
Mikrokontroller LPC1xxx adalah mikrokontroler buatan NXP Semiconductor N. V. (Nasdaq: NXPI, dulunya merupakan Royal Philips Semiconductor) yang menggunakan prosesor seri ARM Cortex­M (ARM Cortex­M0 dan ARM Cortex­M3) sebagai prosesor intinya.
10. MIPS
Kelebihan Microcontroller
Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :
  • Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
  • Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem.
  • Sistem running microcontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah.
  • Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
  • Harga microcontroller lebih murah dan mudah didapat.



Kekurangan dari mikrokontroler

1.Tidak lazim digunakan dalam lingkungan industry

walaupun memang tidak lazim tetapi tidak dapat menutup kemungkinan bagi kalian ahli elektronika untuk membuat pengontrolan dengan mikrokontroler ini.Dan kalian juga akan mendapatkan berbagai keuntungan apabila bisa memadukannya dengan PLC .

2.Bahasa program yang sulit dimengerti

Bahasa yang digunakan dalam sistem mikrokontroler ini adalah bahasa assembly ,virtual basic dasn pemrograman C+.cukup sulit bagi masyarakat awam.

SUMBER :